STRATEGI
PEMBELAJARAN TEMATIK
BAB
I
PENDAHULUAN
Kekuatan
manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkannya. Ilmu
pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan tersekat-sekat dalam banyak
mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang karakternya berbeda-beda. Namun,
dalam penerapannya, siswa hampir selalu memerlukan pendekatan yang integratif,
berbagai disiplin dan pendekatan itu diterapkan secara simultan dalam menyikapi
berbagai gejala kehidupan secara kritis, dalam memecahkan berbagai masalah
kehidupan.
Keterampilan
untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan, sistematis dan
logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih berkonsentrasi
pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa, matematika,
sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana menggunakan berbagai
bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah kehidupan secara integratif
sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya
secara alamiah.
Banyak
lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu. Di antaranya
dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul di Indonesia
mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu
dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah
tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia,
sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.
Dalam
makalah ini akan kami paparkan mengenai strategi pembelajaran tematik dengan
pokok materi klasifikasi strategi pembelajaran tematik, alternatif metode untuk
memaksimalkan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran tematik, dan tahap
pelaksanaan pembelajaran tematik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Strategi
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik secara formal
diterapkan pada siswa sekolah dasar kelas I, II, dan III. Karena karakteristik
belajar pada anak usia awal pendidikan dasar adalah belajar secara utuh
(holistik) sesuai dengan pengalaman secara nyata, langsung, dan kontekstual,
serta menyenangkan. Karakteristis belajar seperti ini membutuhkan pendekatan
pembelajaran yang bersifat terpadu dan kontekstual. Pembelajaran tematik
merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan ciri belajar anak dengan proses
pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan belajar
dan pembelajaran untuk anak usia sekolah dasar yang lebih powerfull (terintegrasi,
bermakna, aktif, menantang dan menyenangkan).[1]
Strategi
pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan
pembelajaran secara sistematis, sehingga isi pelajaran dapat dikuasai oleh
siswa-siawi secara efektif dan efisien. Di dalamnya terkandung empat pengertian
sebagai berikut :
·
Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan
pengajar dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa-siswi.
·
Metode pembelajaran, yaitu cara mengajar
mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa-siswi agar terjadi proses belajar
secara efektif dan efisien.
·
Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan
pembelajaran yang digunakan pengajar dan siswa-siswi dalam kegiatan
pembelajaran.
·
Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa-siswi
dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan
perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan
siswa-siswi, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.[2]
Sedangkan
pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
sebagai pokok bahasan atau kajian yang memungkinkan dapat mengaitkan atau
mengintegrasikan pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa mata pelajaran
terkait sehingga memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak.[3]
B. Alternatif
Metode untuk Memaksimalkan Pembelajaran
Urutan kegiatan, secara garis besar
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing
kegiatan akan menggunakan serangkaian metode pembelajaran. Ada beberapa
alternatif metode yang akan digunakan pada pembelajaran kelas awal, artinya
pada usia dan kondisi anak kelas awal. Alternatif metode antara lain dapat di
klasifikasikan sebagai berikut :
·
Pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya
jawab, demonstrasi latihan dan drill.
·
Pembelajaran tidak langsung dengan inkuiri, studi
kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
·
Pembelajaran interaktif dengan metode diskusi kelas,
diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
·
Pembelajran mandiri dengan metode pekerjaan rumah,
projek penelitian, belajar berbasis komputer.
·
Belajar melalui pengalaman dengan bermain peran,
observasi/survey, simulasi.
Biasanya metode digunakan melalui salah
satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada
dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan
melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan
konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
C. Pemilihan
Strategi Pembelajaran Tematik
Pemilihan strategi pembelajara
paling tidak didasarkan pada argumentasi. Pertama, strategi yang disusun
didukung dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran. Kedua,
strategi yang disusun menunjukkan efektifitas dalam membuat siswa-siswi
mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah
ditetapkan. Argumentasi ini diperlukan karena di dalam pembelajaran
dipahami bahwa: “tidak semua materi cocok untuk semua metode, tidak semua
materi cocok untuk semua media, tidak semua pelajaran memerlukan seluruh urutan
kegiatan pembelajaran, urutan kegiatan pembelajaran tergantung pada
karakteristik siswa-siswi dan jenis perilaku yang ada dalam tujuan
pembelajaran”. Dengan demikian, dalam menentukan strategi pembelajaran
diperlukan pemilihan, dan sedapat mungkin disusun berdasarkan alasan-alasan
yang bersifat rasional. Sesuai dengan
karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan
perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi media.
Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
Dalam pemilihan strategi perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan metode dan faktor-faktor dalam
menentukan metode. Prinsip-prinsip penggunaan metode antara lain: efektif dan
efisien, digunakan secara bervariasi, digunakan dengan memadukan beberapa
metode. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan metode
pembelajaran, antara lain:
·
Tujuan pembelajaran/indikator dan kompetensi dasar,
·
Tema pembelajaran,
·
Kondisi siswa (kemampuan siswa-siswi, jumlah
siswa-siswi),
·
Jenis materi,
·
Waktu,
·
Fasilitas yang ada.
Penentuan metode juga ditentukan pada
kegiatan mana metode tersebut akan digunakan. Hal ini disebabkan karena
masing-masing kegiatan mempunyai tujuan yang berbeda, diantarnya:
1. Kegiatan
awal, bertujuan untuk:
· memfokuskan
perhatian siswa-siswi dan menciptakan ketertarikan,
· merangsang
pemikiran siswa-siswi,
· mengungkap
pengalaman awal yang dimiliki siswa-siswi,
· memotivasi
siswa-siswi mempelajari materi,
· memahami
tujuan pembelajaran,
· meningkatkan
pada kesepakatan kelas.
2. Kegiatan
inti, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
· mengumpulkan
informasi,
· menyelidiki,
· menguji,
· memecahkan
masalah,
· memikirkan
sesuatu,
· memutuskan
sesuatu,
· memahami
materi,
· memperluas
pemahaman terhadap materi,
· mengaplikasikan
materi yang dipelajari.
3. Kegiatan
penutup, bertujuan untuk mempertegas bukti-bukti adanya:
· pemahaman
siswa pada materi,
· kemampuan
siswa-siswi mengaplikasikan hal yang dipelajari,
· ketermpilan
yang dimiliki siswa-siswi,
· sikap dan
performance siswa-siswi.
D. Tahap
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap
hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah
kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10% waktu pelajaran yang disediakan, kegiatan
inti lebih kurang 80% dari waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan
kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15% dari
waktu pelajaran yang disediakan.
Prosedur
Kegiatan Pembelajaran Tematik
1.
Kegiatan awal, meliputi: menginformasikan tema dan sub
tema yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.
2.
Kegiatan inti, meliputi: memberikan pertanyaan pemandu
yang berfungsi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa-siswi dan mengkaitkan
materi pembelajaran, memberikan tugas atau kegiatan-kegiatan kepada siswa-siswi
yang berkaitan dengan tema dan mngutamakan pemerolehan pengalaman langsung pada
diri siswa-siswi, memberikan laporan hasil kegiatan siswa-siswi, dan melakukan
penguatan dengan membahas bersama-sama kegiatan yang telah dilakukan
siswa-siswi.
3. Kegitan
akhir, meliputi: merumuskan kesimpulan akhir dari sub tema atau topik yang dibahas
dan melakukan tes akhir (postest).
Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
1. Kegiatan
pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini terutama
dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong
siswa-siswi menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik, dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa-siswi agar secara mental siap
mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru.
Sifat dari kegiatan
pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan
penggalian anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang
dapat dilakukan adalah berdo’a sebelum belajar, bercerita, kegiatan
fisik/jasmani dan menyanyi.
2.
Kegiatan inti/penyajian
Dalam
kegiatan ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis, dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang berfariasi dan dapat
dilakukan secara klasikal, kelompok kecil atau perorangan.
3.
Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut
Sifat
dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatn penutup
yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang
telah dilakukan, membaca ayat-ayat pendek al-qur’an, mendongeng, membaca
cerita/kisah-kisah teladan dari buku, pantomime, pesan-pesan
moral,musik/apresiasi musik.[4]
BAB III
KESIMPULAN
1)
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan
kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswi, peralatan dan
bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pokok
bahasan atau kajian yang memungkinkan dapat mengaitkan atau mengintegrasikan
pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa mata pelajaran terkait sehingga memberikan
pengalaman belajar secara langsung kepada anak.
2)
Alternatif metode antara lain dapat di klasifikasikan
sebagai berikut:
·
Pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya
jawab, demonstrasi latihan dan drill.
·
Pembelajaran tidak langsung dengan inkuiri, studi
kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
·
Pembelajaran interaktif dengan metode diskusi kelas,
diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
·
Pembelajran mandiri dengan metode pekerjaan rumah,
projek penelitian, belajar berbasis komputer.
·
Belajar melalui pengalaman dengan bermain peran,
observasi/survey, simulasi.
3)
Prodesur kegiatan pembelajaran tematik:
1. Kegiatan
awal, meliputi: menginformasikan tema dan sub tema yang akan dipelajari dan
menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan
inti, meliputi: memberikan pertanyaan pemandu yang berfungsi untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa-siswi dan mengkaitkan materi pembelajaran,
memberikan tugas atau kegiatan-kegiatan kepada siswa-siswi yang berkaitan
dengan tema dan mngutamakan pemerolehan pengalaman langsung pada diri siswa-siswi,
memberikan laporan hasil kegiatan siswa-siswi, dan melakukan penguatan dengan
membahas bersama-sama kegiatan yang telah dilakukan siswa-siswi.
3. Kegitan
akhir, meliputi: merumuskan kesimpulan akhir dari sub tema atau topik yang
dibahas dan melakukan tes akhir.
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA
Pembelajaran Tematik
paket 9, Lapis PGMI
http://education-mantap.blogspot.com/2011/12/strategi-pembelajaran-tematik.html
[1] http://education-mantap.blogspot.com/2011/12/strategi-pembelajaran-tematik.html
di akses 06 Maret 2012
[3] Ibid 1
[4] Ibid 2
selain faktor diatas, masih adakah foktor lain untuk memilih metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. tolong dijelaskan menurut saudara. dari: latifah
BalasHapus