Rabu, 18 April 2012

MAKALAH TEMATIK


STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB I
PENDAHULUAN
Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan secara kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan, sistematis dan  logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya, sekolah lebih berkonsentrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah kehidupan secara integratif  sepertinya cukup diserahkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu. Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia, sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.
Dalam makalah ini akan kami paparkan mengenai strategi pembelajaran tematik dengan pokok materi klasifikasi strategi pembelajaran tematik, alternatif metode untuk memaksimalkan pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran tematik, dan tahap pelaksanaan pembelajaran tematik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.       Klasifikasi Strategi Pembelajaran Tematik
         Pembelajaran tematik secara formal diterapkan pada siswa sekolah dasar kelas I, II, dan III. Karena karakteristik belajar pada anak usia awal pendidikan dasar adalah belajar secara utuh (holistik) sesuai dengan pengalaman secara nyata, langsung, dan kontekstual, serta menyenangkan. Karakteristis belajar seperti ini membutuhkan pendekatan pembelajaran yang bersifat terpadu dan kontekstual. Pembelajaran tematik merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan ciri belajar anak dengan proses pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru untuk mencapai tujuan belajar dan pembelajaran untuk anak usia sekolah dasar yang lebih powerfull (terintegrasi, bermakna, aktif, menantang dan menyenangkan).[1]
Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara sistematis, sehingga isi pelajaran dapat dikuasai oleh siswa-siawi secara efektif dan efisien. Di dalamnya terkandung empat pengertian sebagai berikut :
·      Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pengajar dalam menyampaikan isi pelajaran kepada siswa-siswi.
·      Metode pembelajaran, yaitu cara mengajar mengorganisasikan materi pelajaran dan siswa-siswi agar terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.
·      Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan pengajar dan siswa-siswi dalam kegiatan pembelajaran.
·      Waktu yang digunakan oleh pengajar dan siswa-siswi dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
         Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswi, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.[2]
Sedangkan pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pokok bahasan atau kajian yang memungkinkan dapat mengaitkan atau mengintegrasikan pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa mata pelajaran terkait sehingga memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak.[3]

B.       Alternatif Metode untuk Memaksimalkan Pembelajaran
         Urutan kegiatan, secara garis besar terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Masing-masing kegiatan akan menggunakan serangkaian metode pembelajaran. Ada beberapa alternatif metode yang akan digunakan pada pembelajaran kelas awal, artinya pada usia dan kondisi anak kelas awal. Alternatif metode antara lain dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
·      Pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi latihan dan drill.
·      Pembelajaran tidak langsung dengan inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
·      Pembelajaran interaktif dengan metode diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
·      Pembelajran mandiri dengan metode pekerjaan rumah, projek penelitian, belajar berbasis komputer.
·      Belajar melalui pengalaman dengan bermain peran, observasi/survey, simulasi.
     Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

C.       Pemilihan Strategi Pembelajaran Tematik
     Pemilihan strategi pembelajara paling tidak didasarkan pada argumentasi. Pertama, strategi yang disusun didukung dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran. Kedua, strategi yang disusun menunjukkan efektifitas dalam membuat siswa-siswi mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah  ditetapkan. Argumentasi ini diperlukan karena di dalam pembelajaran dipahami bahwa: “tidak semua materi cocok untuk semua metode, tidak semua materi cocok untuk semua media, tidak semua pelajaran memerlukan seluruh urutan kegiatan pembelajaran, urutan kegiatan pembelajaran tergantung pada karakteristik siswa-siswi dan jenis perilaku yang ada dalam tujuan pembelajaran”. Dengan demikian, dalam menentukan strategi pembelajaran diperlukan pemilihan, dan sedapat mungkin disusun berdasarkan alasan-alasan yang bersifat  rasional. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi media. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
     Dalam pemilihan strategi perlu memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan metode dan faktor-faktor dalam menentukan metode. Prinsip-prinsip penggunaan metode antara lain: efektif dan efisien, digunakan secara bervariasi, digunakan dengan memadukan beberapa metode. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan metode pembelajaran, antara lain:
·      Tujuan pembelajaran/indikator dan kompetensi dasar,
·      Tema pembelajaran,
·      Kondisi siswa (kemampuan siswa-siswi, jumlah siswa-siswi),
·      Jenis materi,
·      Waktu,
·      Fasilitas yang ada.
     Penentuan metode juga ditentukan pada kegiatan mana metode tersebut akan digunakan. Hal ini disebabkan karena masing-masing kegiatan mempunyai tujuan yang berbeda, diantarnya:
1.    Kegiatan awal, bertujuan untuk:
·      memfokuskan perhatian siswa-siswi dan menciptakan ketertarikan,
·      merangsang pemikiran siswa-siswi,
·      mengungkap pengalaman awal yang dimiliki siswa-siswi,
·      memotivasi siswa-siswi mempelajari materi,
·      memahami tujuan pembelajaran,
·      meningkatkan pada kesepakatan kelas.
2.    Kegiatan inti, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
·      mengumpulkan informasi,
·      menyelidiki,
·      menguji,
·      memecahkan masalah,
·      memikirkan sesuatu,
·      memutuskan sesuatu,
·      memahami materi,
·      memperluas pemahaman terhadap materi,
·      mengaplikasikan materi yang dipelajari.
3.    Kegiatan penutup, bertujuan untuk mempertegas bukti-bukti adanya:
·      pemahaman siswa pada materi,
·      kemampuan siswa-siswi mengaplikasikan hal yang dipelajari,
·      ketermpilan yang dimiliki siswa-siswi,
·      sikap dan performance siswa-siswi.

D.      Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
     Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan pembukaan lebih kurang 5-10% waktu pelajaran yang disediakan, kegiatan inti lebih kurang 80% dari waktu pelajaran yang telah disediakan, sedangkan kegiatan penutup dilaksanakan dengan alokasi waktu lebih kurang 10-15% dari waktu pelajaran yang disediakan.

Prosedur Kegiatan Pembelajaran Tematik
1.    Kegiatan awal, meliputi: menginformasikan tema dan sub tema yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2.    Kegiatan inti, meliputi: memberikan pertanyaan pemandu yang berfungsi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa-siswi dan mengkaitkan materi pembelajaran, memberikan tugas atau kegiatan-kegiatan kepada siswa-siswi yang berkaitan dengan tema dan mngutamakan pemerolehan pengalaman langsung pada diri siswa-siswi, memberikan laporan hasil kegiatan siswa-siswi, dan melakukan penguatan dengan membahas bersama-sama kegiatan yang telah dilakukan siswa-siswi.
3.    Kegitan akhir, meliputi: merumuskan kesimpulan akhir dari sub tema atau topik yang dibahas dan melakukan tes akhir (postest).

       Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
1.    Kegiatan pendahuluan/awal/pembukaan
                        Kegiatan ini terutama dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa-siswi menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa-siswi agar secara mental siap mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru.
                        Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah berdo’a sebelum belajar, bercerita, kegiatan fisik/jasmani dan menyanyi.
2.    Kegiatan inti/penyajian
            Dalam kegiatan ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis, dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang berfariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil atau perorangan.
3.    Kegiatan penutup/akhir dan tindak lanjut
            Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatn penutup yang dapat dilakukan adalah menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, membaca ayat-ayat pendek al-qur’an, mendongeng, membaca cerita/kisah-kisah teladan dari buku, pantomime, pesan-pesan moral,musik/apresiasi musik.[4]

BAB III
KESIMPULAN
1)        Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa-siswi, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pokok bahasan atau kajian yang memungkinkan dapat mengaitkan atau mengintegrasikan pencapaian tujuan-tujuan belajar beberapa mata pelajaran terkait sehingga memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada anak.
2)        Alternatif metode antara lain dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
·      Pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi latihan dan drill.
·      Pembelajaran tidak langsung dengan inkuiri, studi kasus, pemecahan masalah, peta konsep.
·      Pembelajaran interaktif dengan metode diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau projek, kerja berpasangan.
·      Pembelajran mandiri dengan metode pekerjaan rumah, projek penelitian, belajar berbasis komputer.
·      Belajar melalui pengalaman dengan bermain peran, observasi/survey, simulasi.
3)        Prodesur kegiatan pembelajaran tematik:
1.    Kegiatan awal, meliputi: menginformasikan tema dan sub tema yang akan dipelajari dan menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
2.    Kegiatan inti, meliputi: memberikan pertanyaan pemandu yang berfungsi untuk membangkitkan motivasi belajar siswa-siswi dan mengkaitkan materi pembelajaran, memberikan tugas atau kegiatan-kegiatan kepada siswa-siswi yang berkaitan dengan tema dan mngutamakan pemerolehan pengalaman langsung pada diri siswa-siswi, memberikan laporan hasil kegiatan siswa-siswi, dan melakukan penguatan dengan membahas bersama-sama kegiatan yang telah dilakukan siswa-siswi.
3.    Kegitan akhir, meliputi: merumuskan kesimpulan akhir dari sub tema atau topik yang dibahas dan melakukan tes akhir.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

       Pembelajaran Tematik paket 9, Lapis PGMI
            http://education-mantap.blogspot.com/2011/12/strategi-pembelajaran-tematik.html


[2] Pembelajaran Tematik paket 9, Lapis PGMI              
[3] Ibid 1
[4] Ibid 2